Pesantren Al-Khoeriyah

Pondok Pesantren Al-Khoeriyah - Ciherang, Cibeureum, Kota Tasikmalaya

12/27/2017

SMK Berbasis Pesantren Punya Ciri Khas

SITI AISYAH / RADAR TASIKMALAYA BINCANG RADAR. Iros Herminawati SPd (kanan), Husni Mubarok SPd I (tengah) dan Maman SHI (kiri) membahas SMK berbasis Pesantren dalam talk show Bincang Radar di Studio Radar Tv, kemarin (27/12)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis pondok pesantren punya ciri khas. Dimana nilai-nilai kepesantrenan terintegrasi dalam pembelajaran untuk menciptakan siswa yang memiliki akhlak baik. Hal tersebut diungkapkan Kepala SMK Al Khoeriyah Ciherang Cibeureum Kota Tasikmalaya Maman SHI saat menjadi pembicara talks how Bincang Radar di Radar TV, Rabu (27/12).

Menghadapi tahun 2018, Maman sudah menyiapkan proyeksi yang sesuai dengan visi dan misi sekolahnya. “Visi kita dengan berlandaskan iman dan taqwa menciptakan generasi berakhlakul karimah, sehingga siswa disamping dibekali dengan keterampilan juga pendidikan kepesantrenan,” ungkapnya.

Indonesia tahun 2020 – 2035 akan menghadapi bonus demografi, oleh karena itu siswanya harus dibekali dengan berbagai keterampilan yang dipadukan antara keyakinan terhadap nilai-nilai agama Islam dan keterampilan sesuai dengan kompetensinya. “Generasi saat ini akan menjadi aktor utama pada bonus demografi nanti, kami ingin siswa kami punya identitas pada dirinya, baik fisik atau penampilan dengan tubuh yang sehat juga identitas maknawi dibekali dengan keterampilan,” ujarnya.

Disamping keterampilan dan juga nilai-nilai kepesantrenan, penguatan mental juga menjadi hal yang sangat penting. Oleh karena itu untuk melatih mental peserta didiknya di setiap jurusan dibuat unit priduksi yang langsung bersinggungan dengan masyarakat dan dikelola oleh peserta didik. Diantaranya untuk jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM) ada bengkel motor, untuk adminitrasi perkantoran ada jasa fotocopy dan lainnya, untuk kompetensi pemasaran, teknik komputer jaringan dan jurusan lainnya.

“Selain itu kami SMK Al Khoeriyah akan membuka jurusan baru, jurusan baru ini sebagai respon kami terhadap pernyataan pemerintah bahwa Kota Tasikmalaya pantas menjadi destinasi wisata halal, sehingga kami akan membuka pariwisata berbasis syariah dengan dua kompetensi yakni hotel syariah dan usaha perjalanan atau travel,” terang Maman. Untuk persiapan komptensi baru tambah Maman, dia sudah melakukan kerjasama dengan sekolah pariwisata di Bandung dan Dinas Pariwisata di Kota Tasikmalaya.

Kepala SMK Bustanul Ulum, Tamansari, Kota Tasikmalaya Husni Mubarok SPdI juga mengatakan SMK berbasis pesantren disamping menjalakan kurikulum dari pemerintah juga tetap berpegang teguh kepada amanat atau wasiat pimpinan pesantren, sehingga ciri khas dari SMK berbasis pesantren tidak hilang.

“Khusus sekolah kami, kami fokus kepada tiga program utama yang juga merupakan motto pendirian lembaga pendidikan diantaranya Amaliyah Agama, karya Ilmiah dan kesiapan hidup,” tutur Husni.
Kepala SMK Terpadu Al Ittihad Mabdaul Ulum, Tamansari Kota Tasikmalaya Iros Herminawati SPd menuturkan SMK-nya memiliki visi keterampilan yang dimiliki serta keimanan dan ketaqwaan, sehingga kemana saja siswanya pergi mampu untuk bersaing.

Oleh karena itu, SMK Terpadu Al Ittihad Mabdaul Ulum memiliki tiga keunggulan diantaranya kajian kitab kuning yang merupakan ciri khas pesantren yang dipadukan dalam satuan kurikulum di sekolah, kemudian tahfidz dan tahsin Alquran dan ilmu teknologi.

“Sesuai dengan jurusan di SMK kami yakni RPL dan TKR yang baru dibuka. Kami juga bersama tenaga pengajar selalu saling mengingatkan untuk memiliki basic yang kuiat, baik secara fikriyah atau pemikiran dan keterampilan juga ruhiyah yang kuat, sehingga kemana saja terjun para lulusan jangan sampai ada potensi yang dilupakan,” tutur Iros. (ais)

--
Release:  Radar Tasikmalaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar